BNPB Siagakan Penanganan Multibencana: 26 Titik Bencana Terpantau dalam 24 Jam Terakhir

banner 728x90

Jakarta, 10 Oktober 2025, Mediapewarta.com – BNPB Siagakan Penanganan Multibencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi terjadinya 26 kejadian bencana dalam kurun 24 jam terakhir (9-10 Oktober 2025), dengan 13 di antaranya berdampak signifikan dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Laporan ini diterbitkan sebagai bagian dari upaya transparansi dan koordinasi penanganan darurat yang tengah berlangsung.

Upaya transparansi dan koordinasi penanganan darurat yang tengah berlangsung.
Upaya transparansi dan koordinasi penanganan darurat yang tengah berlangsung.

Peta Bencana Nasional: Kondisi Terkini

Secara geografis, Indonesia menghadapi dua tantangan cuaca ekstrem yang berseberangan. Wilayah barat dan tengah, seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang yang memicu banjir dan longsor. Sementara itu, wilayah timur, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku, masih berjuang melawan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Fokus Penanganan Bencana Besar

BNPB memusatkan sumber daya pada beberapa bencana utama yang dampaknya masih berlangsung:

1. Gempa Jawa Timur (2 Oktober): Dampak masih terasa di enam kabupaten/kota. Laporan terakhir menyebutkan lebih dari 500 rumah rusak dan 1.300+ jiwa masih mengungsi secara mandiri. Status Tanggap Darurat di Kabupaten Sumenep diperpanjang hingga 3 November 2025, dengan pendampingan intensif dari tim BNPB pusat.
2. Runtuhnya Bangunan di Sidoarjo (6 Oktober): Operasi pencarian dan identifikasi korban terus dilakukan di bawah koordinasi langsung Kepala BNPB. Hingga berita ini dirilis, dari total 61 korban meninggal, 48 jiwa dan 2 bagian tubuh telah berhasil diidentifikasi.
3. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, NTT: Status gunung tetap di Level III (Siaga). Erupsi pada 9 Oktober menyebabkan 3.131 jiwa (807 KK) masih harus mengungsi. Kolom abu vulkanik tebal dan material pijar menjadi ancaman utama bagi keselamatan warga.
4. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah: Kebakaran yang berlangsung sejak Juli lalu telah melahap lebih dari 1.000 hektare lahan di 13 kabupaten/kota. Status Siaga Darurat berlaku hingga 20 Oktober 2025. Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat terus berjibaku memadamkan titik api baru yang muncul akibat cuaca kering.
5. Banjir Bandang Nagekeo, NTT (1 Oktober): Bencana ini menelan korban jiwa 6 meninggal, 3 hilang, dan 22 luka-luka. Puluhan rumah hanyut, sementara infrastruktur jalan dan jembatan rusak berat. Fokus penanganan saat ini pada rehabilitasi dan distribusi logistik.
6. Kekeringan di Jawa Tengah: Ribuan kepala keluarga di Kabupaten Sragen dan Klaten masih kesulitan air bersih akibat musim kemarau panjang. BPBD setempat telah menyalurkan bantuan air melalui ratusan tangki untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.

Personel BPBD Kabupaten Sragen melakukan droping air bersih ke tandon dam tempat penampungan air milik warga terdampak kekeringan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Kamis (9/10).
Personel BPBD Kabupaten Sragen melakukan droping air bersih ke tandon dam tempat penampungan air milik warga terdampak kekeringan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Kamis (9/10).

Koordinasi dan Peringatan Dini

BNPB bersama jaringannya di BPBD seluruh Indonesia, didukung TNI, Polri, dan instansi terkait, terus memperkuat koordinasi untuk memastikan penanganan yang cepat, efektif, dan tepat sasaran.

Imbauan untuk Masyarakat:

· Masyarakat di wilayah barat dan tengah Indonesia diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
· Masyarakat di wilayah selatan dan timur diminta waspada terhadap ancaman kekeringan dan karhutla.

Dengan situasi multibencana ini, BNPB menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan, mempercepat respons darurat, dan memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Solidaritas dan kewaspadaan bersama menjadi kunci dalam menghadapi periode rawan bencana ini.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *