Kediri ( siaptv.com ) – Petugas Layanan Kunjungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jatim yang bertugas dalam penggeledahan barang titipan bagi WBP berhasil menggagalkan masuknya Roti Tawar “super mahal”.
Dua bungkus Roti Tawar berisi Ponsel itu diusut kepemilikannya dan ternyata isi dari roti tawar tersebut adalah handphone dan charger.
Berawal dari petugas Lapas Kediri yang bertugas piket penggeledahan barang, saat dilakukan pemeriksaan menggunakan mesin X-ray, petugas operator X-ray menemukan visual mencurigakan yang tampil dilayar monitor. Setelah dilakukan penggeledahan secara mendetail oleh petugas, ditemukan bungkusan mencurigakan berwarna putih yang diduga handphone didalam roti tawar. Lalu petugas membuka bungkusan tersebut dan benar isi dalam bungkusan tersebut adalah handphone dan charger.
Ario Galih Maduseno selaku Ka.KPLP Lapas Kediri mengatakan, ini merupakan salah satu modus dalam upaya menyelundupkan barang-barang terlarang yang akan masuk di Lapas Kediri.
“Alhamdulillah kami dapat menggagalkan upaya masuknya barang terlarang berupa handphone dan charger yang berusaha dimasukkan melalui roti tawar. Ini merupakan wujud dari integritas pegawai dan bukti bahwa seluruh barang yang akan masuk ke dalam Lapas Kediri kita periksa dengan ketat”, ujar Galih.
Adapun modus dari upaya penyelundupan barang terlarang ini adalah dengan cara melubangi roti tawar.
“Roti Ponsel” tersebut dilubangi tengahnya, kemudian handphone dan charger dibungkus sedemikian rupa agar terlihat seperti roti tawar biasa, setelah dibuka dalamnya memang roti ini jadi super mahal”, sambung pria yang pernah menjabat sebagai Ka. KPLP Lubuklinggau ini.
Kalapas Kediri M. Hanafi juga sangat mengapresiasi upaya penggagalan penyelundupan HP yang dilakukan oleh petugas Lapas Kediri.
“Ini sejalan dengan wujud dari komitmen kami bersama seluruh jajaran bahwa Lapas Kediri Zero HALINAR. Berkat keuletan dan integritas seorang petugas dalam melaksanakan tugas sehingga barang terlarang yang akan masuk kedalam Lapas bisa kami cegah”, ucap Hanafi.