Kemeriahan Selamatan Dusun Pagergunung, Sujono Djonet ;  Kegiatan Ini Guna Melestarikan Budaya Adat Istiadat 

Berita

banner 728x90
Mediapewarta.com Ribuan Warga Antusias hadir di lokasi rest area dusun pager gunung desa gunungsari kecamatan Bumiaji, Kota Batu guna menyaksikan kemeriahan gelaran pentas seni dan budaya dalam rangka memperingati hari jadi dusun Pager Gunung Tahun 2024. Sabtu ( 2/3/2024 )
Acara yang di gelar sejak tanggal 29 februari hingga tanggal 03 maret 2024, tersebut menyajikan berbagai macam rangkaian acara mulai dari bersih dusun yang di laksanakan di punden  pada pada 29 februari ba’dha maghrib hingga selesai, keesokan harinya di laksanakan khataman Alqur’an serentak di seluruh mushala dan masjid dusun pagergunung.
Pada hari berikutnya di lanjutkan dengan kirab pusaka dan budaya yang di ikuti sebagian besar warga dusun pagergunung dengan penuh antusias terlibat langsung dalam rangkaian acara yang di gelar di setiap tahun sebagai agenda rutin warga dusun dan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan yang maha kasih dan sayang.
Acara akan di tutup pada hari minggu 03 maret 2024 dengan gelaran panggung seni dan religi serta di lanjutkan ngaji budaya pada pukul 19.00 hingga selesai yang juga akan di hadiri budayawan sekaligus seniman religius yaitu Ki Sudrun beserta Murti Laras sebagai pengiring acara.
Sujono Djonet selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa acara tersebut di gelar sebagai bentuk rasa syukur dan dalam rangka melestarikan budaya adat istiadat masyarakat dusun Pagergunung dan juga Kota Batu pada umumnya.
” Saya sebagai warga bersyukur atas di gelarnya acara selamatan dusun yang mana dalam acara ini kami mengedepankan pesan dan kesan budaya serta adat istiadat juga kesenian asli  warga batu yang telah di wariskan secara turun temurun, kami juga berterimakasih kepada semua warga dan juga tim panitia yang turut serta hadir sekaligus terlibat langsung dalam rangkaian acara selamatan dusun.’jelasnya.
Lebih lanjut Sudjono Joned juga menjelaskan tentang pentingnya generasi saat ini untuk ikut menjaga kearifan lokal.
” Saya berharap kepada semua generasi muda agar senantiasa mengingat serta memahami perjalanan sejarah agar kita tidak lupa akan riwayat perjalanan leluhur yang telah berjuang mengawali kehidupan di suatu daerah, sebagai  bentuk  pembelajaran untuk menapaki kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, punden jati tunggal adalah petilasan dari  syech Jumadil Kubro yang masuk dalam daerah Giri Wana Tirta “, urainya.
Selamatan  di dusun pager gunung berbeda dengan di daerah-daerah lain jika di desa lain, selamatan di gelar secara bersama dalam satu desa, namun di desa gunungsari selamatan di laksanakan di masing-dusun yang meliputi beberapa padukuhan.
Saat di singgung terkait situs Batu Sangguran ,  Sujono  menerangkan  tentang arti sangguran adalah tempat pojakan kaki yang berada di pelana kuda.
” Jadi sangguran itu adalah  tempat pijakan kaki yang berada pada pelana kuda tunggangan yang terletak pada sisi kiri dan kanan.
Saya apresiasi kepada pemerintah kota batu yang ikut peduli  dengan situs sejarah asli milik warga batu,
Saya berharap akan ada tindak lanjut  serius dari Pemkot Batu untuk dapat mengembalikan situs sangguran, sebab situs tersebut sangatlah penting sebagai salah satu pondasi pembangunan peradaban warga Batu sebagai daerah perdikan yang mandiri dan kreatif, Masyarakatnya sejak dahulu serba bisa dalam memenuhi keperluan hidup sehari-hari,” Tutupnya.
Masyarakat kota Batu meski sudah hidup di era modern, namun dalam  kehidupanya tidak melupakan  budaya seta  adat istiadat yang hingga kini  di pegang teguh sebagai cerminan kehidupan yang bermarwah “, urai Sujono Djonet yang saat ini menjabat ketua Fraksi Nasdem DPRD kota Batu ini.
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *