Mediapewarta.com Kota Batu ; Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto S.I.P gelar kunjungan di dua desa yang ada dikota Batu yaitu Desa Sumberbrantas dan desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji kota Batu . Kamis ( 23/11/2023 ) siang.
Pada kunjungan tersebut bertujuan untuk menyerahkan sertipikat tanah melalui program PTSL kepada warga Desa Sumberbrantas dan sertipikat tanah seluas 7.877 meter kepada Parianto salah satu warga desa Tulungrejo, walaupun sertipikat yang di serahkan atas nama Parianto namun keperuntukan tanah tersebut di khususkan untuk tempat peribadatan yaitu Pura Luhur Giri Arjuno .
Turut hadir pada kunjungan tersebut, kepala BPN kota Batu Haris Suharto MM beserta BPN se-Malang Raya dan Lumajang, Sekda Kota Batu Zadiem Efisiensi, Wakil ketua DPRD kota Batu Heli Suyanto Kepala Dinas Pariwisata kota Batu Drs Arief As Siddiq MH, Camat Bumiaji Bambang Suliyan, Kepala Desa Tulungrejo Suliyono, seluruh staf BPN kota Batu, pengurus dan anggota yayasan Pure Giri Arjuno.
Pada kesempatan ini, selain penyerahan sertipikat juga dilaksanakan menandatangani prasasti sebagai tanda diserahkannya sertipikat atas nama Parianto ( Pura Luhur Giri Arjuno ) oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto S.I.P.
Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto S.I.P. menjelaskan bahwa pada hari ini dilaksanakan penyerahan sertipikat tanah untuk Pura Luhur Giri Arjuno seluas 7.877 meter.
” Sudah lama masyarakat menunggu sertipikat tanah Pura Luhur Giri Arjuno yang merupakan tempat beribadah bagi beragama Hindu ini.
Mudah-mudahan dengan diserahkannya sertipikat tanah hak pakai Pura Luhur Giri Arjuno ini bisa menjaga lingkungan dan batas-batas karena dilingkungan ini adalah kawasan hutan.
Namun kami berterima kasih karena banyak umat Hindu disini memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan dengan baik “, jelasnya.
Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto S.I.P juga berharap Pure Luhur Giri Arjuno ini tidak hanya sebagai tempat ibadah namun masyarakat juga senang kalau di sini juga sebagai tempat wisata religius.
” Karena disini tempatnya sangat bagus, tanahnya juga masih cukup luas kiri kanan bisa ditanami pohon besar-besar, sehingga bagi wisatawan yang ingin wisata religi bisa langsung ke tempat ini “, harapnya.
Dari Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional memang memiliki program untuk sertifikasi tanah-tanah tempat beribadah yang belum disertifikatkan.
” Seperti di pulau Bali, kami sudah mensertifikatkan puluhan bahkan ratusan tanah tempat ibadah, dan di Kalimantan ,Jakarta dan tempat-tempat lainnya.
Kami juga berharap, di akhir 2024 ini sudah tidak ada tanah-tanah tempat ibadah agama apapun yang berada diseluruh Indonesia ini mendapatkan masalah , sehingga masyarakat Indonesia dapat melaksanakan beribadah dengan baik.
Dan kami mensertifikatkan tanpa terkecuali, tanpa diskriminasi, seluruh agama kita layani dengan baik.
Dan untuk itu, seluruh tanah tempat beribadah bisa selesai denga catatan segera dilaporkan karena tempat ibadah tidak ada biaya maupun pajak untuk kepengurusan sertipikat tanahnya “, urainya.
Pariaman selaku atas nama sertipikat hak guna pakai Pura Luhur Giri Arjuno sangat berterima kasih atas diserahkannya sertipikat ini.
” Pura Luhur Giri Arjuno dibangun tidak hanya umat Hindu saja namun hasil gotong-royong dari petani disini yang beragama lain baik itu agam Islam dan Kristen, karena tanpa support dari semuanya maka tidak mungkin Pura Giri Arjuno ini bisa berdiri.
Karena tanah di Pure Luhur Giri Arjuno ini bisa disertifikatkan maka kami berharap Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional juga bisa mensertifikatkan lahan-lahan pertanian yang ada di sekitar sini karena dari petani penggarap lahan-lahan inilah yang mensupport kepada Pura ini.
Karena tanpa adanya support dari para petani ini tidak mungkin ada Pura sebesar ini “, harapnya.