Oleh karena itu, dalam forum tersebut, Dishub Kota Batu sengaja mengundang perwakilan dari berbagai instansi dan kelompok terkait, seperti Disperindag (yang membina PKL dan usaha), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), hingga kelompok pengemudi angkutan barang dan manusia. “Kami undang semua pihak terkait karena cakupannya luas, meskipun waktu pertemuan terbatas,” jelas Hendri.
Gagasan Konkret dan Harapan ke Depan
Menyambung masukan dari peserta forum, Hendri Suseno mengungkapkan beberapa gagasan konkret untuk penanganan ODOL di masa mendatang, terutama saat puncak arus mudik (*malam Raya*). Salah satunya adalah penyediaan *gudang lagu* (tempat penampungan sementara) dan *gudang agro* yang strategis.
“Harapannya, misalnya, ada gudang lagu dan gudang agro yang bersebelahan dengan jembatan timbang. Sehingga, jika ada kendaraan yang kelebihan muatan (*overload*) atau dimensi, bisa langsung dialihkan dan muatannya dititipkan di gudang tersebut. Setelah memenuhi standar, kendaraan baru bisa melanjutkan perjalanan,” papar Hendri. Solusi ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan pelanggaran di titik pemeriksaan.
Komitmen Tindak Lanjut Menuju Zero ODOL
Hendri menegaskan komitmen Dishub Kota Batu untuk menindaklanjuti seluruh masukan yang muncul dalam forum. “Hasil masukan-masukan berharga tadi akan kami kumpulkan dan laporkan,” janjinya.
Ia menekankan kembali bahwa tujuan akhir adalah mewujudkan Zero ODOL di Kota Batu. “Tentu untuk menuju Zero ODOL harus ada sinergi dari semua pihak terkait. Sekali lagi, bukan hanya Dishub, Polres, atau TNI. Semua Kementerian/Lembaga terkait dan pemangku kepentingan di daerah harus mendukung secara penuh,” pungkas Hendri Suseno menutup acara, menyerukan pentingnya kolaborasi menyeluruh demi keselamatan dan kelancaran transportasi di Kota Batu.