Mediapewarta.com ; Kota Batu ; Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersama Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bumiaji dan sejumlah pemangku kepentingan, melakukan seremonial panen bawang merah varietas Batu Ijo dan panen ikan nila di Dusun Durek, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, kota Batu. Jumat (15/9/2023).
Kegiatan ini sebagai bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan mencegah inflasi di Kota Batu.
Dalam upaya menjaga ketahanan pangan, Kementerian Pertanian sendiri telah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Diantaranya cultivator sebanyak 44 unit dan sprayer sebanyak 240 unit, yang diharapkan dapat membantu petani dalam proses budidaya bawang merah varietas Batu Ijo.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Batu, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan Juli, komoditas bawang merah merupakan salah satu dari 5 komoditas yang memiliki andil besar sebagai penyumbang inflasi selama 4 bulan.
Selain budidaya bawang merah, program ini juga mencakup budidaya ikan nila dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat. Ada 3 kolam seluas 600m2 yang telah digunakan untuk budidaya ikan nila selama 6 bulan. Ini adalah langkah positif dalam memastikan ketersediaan sumber protein bagi warga Kota Batu.
“Aksi perubahan yang kami gebyarkan adalah ‘Gebyarkan Angan’ (Gerakan Budidaya Perikanan di Lahan Pekarangan). Hal ini bertujuan agar inflasi di Kota Batu tetap terjaga, dan tim TPID akan langsung berintervensi jika ada gejolak ekonomi,” ujar Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Salah satu program TPID yang sangat penting adalah penanaman komunitas pokok, termasuk bawang merah dan nila. Semua elemen masyarakat di Kota Batu diajak untuk bergerak bersama dalam kegiatan ini, untuk menunjukkan betapa tingginya kepedulian masyarakat terhadap ketahanan pangan di Kota Batu.
“Kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk mendukung agar produksi komoditas yang diperlukan di Kota Batu, dalam hal ini bawang merah, bisa lebih tinggi lagi,” imbuh Aries Agung Paewai.
Untuk itu, Aries Agung Paewai berharap dengan adanya kolaborasi TPID serta stakeholder lainnya, program ini bisa menjadi langkah bersama untuk mendorong pertumbuhan produksi bawang merah dan meningkatkan kesejahteraan petani dan kelompok tani.
“Dengan kolaborasi yang baik ini, kita dapat meningkatkan produksinya dan petani serta kelompok taninya semakin sejahtera,” pungkas Aries Agung Paewai.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Heru Yulianto menambahkan bahwa pada kesempatan ini menyoroti peran penting kelompok tani dalam keberhasilan program ini.
“Kelompok tani adalah setengah dari penduduk Kota Batu. Jika kita tidak menjaganya, ini akan menjadi permasalahan. Sektor pertanian bisa menjadi keunggulan Kota Batu ini. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan berkah dan rejeki bagi petani dan masyarakat setempat,” harap Heru.
Ditambahkan oleh Kepala bidang peternakan dan perikanan dinas pertanian dan ketahanan pangan kota Batu Sri Nurcahyani Rahayu bahwa pada hari ini dilaksanakan Panem bawang merah varietas batu ijo dan panen ikan nila dan penyerahan alsintan untuk para petani.
” Inovasi ini bertujuan untuk pengembangan perikanan dengan memanfaatkan pekarangan-pekaranagan dengan sistem biologis.
Karena dengan sistem biologis ini biaya yang dikeluarkan para petani itu lebih rendah karena pakannya bisa berkurang dengan 50 persen dan masa panennya bisa lebih singkat , yang biasanya panennya 7 hingga 8 bulan namun dengan sistem biologis ini sudah bisa panen 5 hingga 6 bulan saja dan tidak perlu Menganti air dan rasanya juga lebih enak.
Program ini akan diinisiasikan di seluruh kota Batu, untuk tahap awal akan dilaksanakan di kelurahan Sisir terlebih dahulu selanjutnya pada 2024 akan dilaksanakan di seluruh desa dan kelurahan yang ada di kota Batu.
Diharapkan dengan program ini bisa mensejahterakan para petani dan meningkatkan jumlah rumah tangga perikanan di kota Batu. Meningkatkan populasi ikan di kota Batu, meningkatkan konsumsi ikan di rumah tangga dan bisa mengurangi angka stanting di kota Batu “, harapnya.
Kepala Desa Giripurno Suntoro berharap
dengan dilaksanakannya kegiatan ini bisa ditingkatkan lagi, terutama untuk tanaman organik karena tanaman organik ini sangat penting bagi kesehatan manusia disamping itu harganyapun murah.
” Diharapkan dinas Pertanian dan dinas-dinas terkait untuk mensupport sarana dan prasarana kepada para petani yang ada di desa Giripurono yang tergabung dalam kelompok tani dan Gapoktan yang anggotanya hampir 250.
Karena di Giripurono ini untuk lahan pertaniannya sangat luas , tinggal mensupport para petaninya saja ” jelasnya.