Pascabencana, Pemerintah Fokuskan Pemulihan: Sekolah dan Rumah Warga Segera Diperbaiki

banner 728x90

Foto; Gunung Semeru masih erupsi aktif hingga Minggu, 23 November 2025. (PVMBG)

LUMAJANG – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan pada Minggu pagi, 23 November 2025.

Menurut hasil laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, KESDM Badan Geologi PVMBG, untuk periode 00.00–06.00 WIB, terlihat cuaca terekam mendung dengan angin lemah ke barat laut.

Gunung Semeru kini masih berada di Level IV (Awas) dan statusnya belum diturunkan lagi usai erupsi pada Rabu, 19 November 2025 lalu.

Masih Terjadi Gempa yang Berasal dari Semeru

Dalam laporan yang sama, asap kawah membumbung hingga 1.000 meter dari puncak dan kolom asap dari dua letusan terjadi dengan ketinggian 500-700 meter ke arah barat daya.

Hari ke-4 pascaerupsi, aktivitas kegempaan yang masih terjadi tercatat 36 kali gempa letusan.

Kemudian, terjadi dua kali gempa guguran, dan 5 kali gempa hembusan dengan aktivitas yang masih intens.

Penetapan Jarak Aman Warga dari Gunung Semeru

PVMBG juga menekankan bahwa wilayah dalam radius 8 kilometer dari puncak harus steril dari aktivitas apapun.

Sementara itu, di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 kilometer dari puncak menjadi zona yang paling berbahaya dan tidak boleh dimasuki.

Bagi warga yang tinggal di luar radius tersebut, imbauan untuk menjaga jarak minimal 500 meter dari sempadan sungai tetap berlaku.

Potensi bahaya awan panas, guguran lava, hingga aliran lahar dapat bergerak cepat mengikuti lembah sungai, terutama pada Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungai lainnya.

Persiapan Kembali Sekolah

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) anak-anak yang berada di pengungsian akan segera aktif lagi.

Saat mendampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, Yudha mengatakan bahwa anak-anak akan kembali bersekolah pada Senin, 24 November 2025.

“Nanti pemulihan rumah-rumah sama sekolah, Senin juga anak-anak sudah mulai sekolah lagi,” ujar Yudha dalam keterangannya pada Sabtu, 22 November 2025.

Saat menemui para pengungsi yang berada di posko SD Negeri 2 Pronojiwo, Zita Anjani mengatakan bahwa ada instruksi khusus dari Presiden Prabowo terkait penanganan erupsi Gunung Semeru.

“Tentu bencana ini merupakan perhatian khusus dari Bapak Presiden, instruksinya harus ditangani dengan cepat, tepat, dan juga tuntas. Makanya kami hadir memberikan support dan bantuan,” ucap Zita Anjani pada Sabtu, 22 November 2025.

“Kami datang untuk memastikan bahwa masyarakat di sini lekas pulih, lekas kembali pascaletusan gunung ya,” imbuhnya.

Terkait jumlah pengungsi, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Lumajang, per Sabtu malam, 22 November 2025 ada sekitar 645 orang yang masih mengungsi.

Angka tersebut mengalami penurunan dari 1.187 orang yang mengungsi pascaerupsi.

Meski sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, posk pengungsian tetap disiagakan mengingat status tanggap darurat  masih diterapkan hingga 25 November 2025.
 

Red

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *