Mediapewarta.com kota Batu ; Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyematkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalancana Karya Satya kepada 107 ASN yang telah mengabdi selama 10 tahun. Upacara penganugerahan Satyalancana Karya Satya dilaksanakan secara khidmat di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Kota Batu (27/12/2023).
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap Satyalancana Karya Satya yang diterima menjadi motivasi dalam bekerja di unit kerja masing-masing. Satyalancana bukan sekedar penghargaan namun sebagai bentuk apresiasi untuk ASN dalam menjalankan tugasnya, mengingat tantangan ke depan sebagai ASN tidak mudah.
Aries juga mengingatkan ASN penerima Satyalancana Karya Satya untuk menjadi teladan dan memberikan legacy kepada teman dan penerus di unit kerja masing-masing. Legacy adalah warisan berupa nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi suri teladan bagi orang yang ditinggalkan.
“Bangun ide kreatif dan inovasi sebagai legacy yang harus diwujudkan dan diwariskan bagi teman di masing-masing unit kerja, sehingga kita mewariskan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Selamat dan sukses kepada 107 penerima Satyalancana Karya Satya, semoga barokah dan memotivasi serta mampu memaknai prestasi yang telah dilakukan. Selamat bekerja, selamat berprestasi, dan tetap menjaga nama baik Kota Batu,” pungkasnya.
Satyalancana Karya Satya merupakan tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun.
Satyalancana ini ditetapkan sejak tahun 1959 dengan tujuan untuk menghargai pengabdian serta sebagai pendorong untuk meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai yang lain.
Upacara penganugerahan Satyalancana Karya Satya sendiri diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sugeng Pramono.