Mediapewarta.com Kabupaten Blitar ; Puluhan ribu jama’ah padati Haul di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Hikam, Mantenan, Kec. Udanawu, Kab. Blitar. Acara yang dilaksanakan pada 7 Januari 2024 pagi hingga siang hari itu dihadiri berbagai tokoh. Hadirnya haul tersebut tidak lepas dari inisiasi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. serta Ketua paguyuban keluarga besar Kyai Ageng Basyariah, KH Raden Mas Hadi Prawironegoro.
Gus Hadi, sapaan akrabnya, mengungkap bahwa acara ini tidak lain untuk mempererat tali silaturahmi antar umat. Mengingat bahwa saat ini Memasuki musim politik yang rentan akan gesekan antar sesama.
“Kita ini keluarga, tidak hanya untuk keluarga besar Basyariah saja, namun sebagai keluarga seluruh masyarakat se-indonesia. Kerukunan itu harus dijaga dan dirawat bersama-sama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pria yang sekaligus pengasuh ponpes Al-Hidayah Mojokerto itu mengajak seluruh jama’ah untuk berdoa bersama. Hal itu bertujuan untuk mengharap rida Allah SWT agar pemimpin negara yang terpilih nanti memberikan hasil terbaik.
Turut hadir pula para kyai dan tokoh ulama se-Jawa Timur, salah satunya yakni kyai kondang, KH. Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang biasa dikenal Gus Iqdam. Beliau juga merupakan salah satu keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah.
Dalam Mauizatul Hasanahnya, Gus Iqdam menyampaikan bahwa karakteristik pemimpin yang ideal itu harus mampu rendah hati dan lapang dada. Menurutnya, itu menjadi hal dasar yang harus ditekankan. Maksud pemimpin di sini tidak serta merta untuk presiden saja, namun juga untuk tokoh agama, kyai, gus, serta kepala rumah tangga.
“Para hadirin, jadi pemimpin itu tidak mudah. Kyai, gus, ustaz, dan suami itu juga pemimpin. Harus banyak ikhlas dan berjuang,” katanya.
Terakhir, Kyai kondang itu berpesan pada masyarakat untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Bisa dilakukan dengan hal yang sederhana. Misalnya denganenantiasa menjauhkan diri dari perasaan iri dan dengki.
“Wes, jangan ada rasa iri dan dengki, gampangnya jangan pernah ada rasa itu kepada tetangga sendiri. Itu kalau dijalankan dengan maksimal, persatuan bangsa dan negara akan menjadi semakin kuat,” tutupnya.