Sidoarjo, Mediapewarta.com,- Hujan deras yang terjadi pada Senin (16/06/25) malam berdampak dengan terjadinya banjir di beberapa wilayah Sidoarjo, Kecamatan Tanggulangin dan Porong merupakan daerah terdampak banjir cukup parah sehingga mengakibatkan salah satu SMP negeri turut terendam banjir.
SMPN 2 Tanggulangin, sekolah yang terletak di Ds. Kedungbateng, Kec. Tanggulangin, Sidoarjo, adalah sekolah yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Terlebih, sekolah tersebut dalam setiap banjir bisa tergenang air hingga beberapa hari kedepan bahkan bisa lebih dari satu minggu.
Mendengar adanya sekolah yang sering menjadi langganan banjir, Wakil Bupati Sidoarjo. Hj. Mimik Idayana dengan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono mendatangi SMPN 2 Tanggulangin guna meninjau dan mencari solusi untuk kebaikan kondisi sekolah.
“Setiap hujan deras berkepanjangan, daerah ini selalu tergenang air banjir, ini sangat mengganggu proses pendidikan dan kenyamanan warga,” ujar Hj. Mimik Idayana, Selasa (17/06/25).
Hj. Mimik Idayana yang juga didampingi Plt Kalaksa BPBD Sidoarjo sekaligus Camat Tanggulangin Sabino Mariano dan jajaran Forkopimka Tanggulangin, langsung berkoordinasi dengan Dinas PUBM dan SDA Sidoarjo untuk segera mengambil langkah tegas guna mengurangi tingginya debit air, salah satunya dengan memaksimalkan pompa air.
Saya sudah koordinasi dengan Dinas PUBM dan SDA untuk selalu mengontrol dan memantau pengurangan debit air dan memaksimalkan alat pompa air yang ada,” jelasnya.
Salah satu titik rawan terjadinya banjir di Sidoarjo terletak di kawasan SMPN 2 Tanggulangin, tinggi genanangan air bisa mencapai 30 hingga 40 cm. Bahkan banjir yang terjadi dibeberapa kesempatan juga bisa mengakibatkan air masuk kedalam ruang kelas, sehingga proses belajar mengajar menjadi terganggu.
Terkait rencana relokasi SMPN 2 Tanggulangin, Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana menyampaikan akan dibahas pada rapat koordinasi bersama dinas terkait. “Keselamatan dan kenyamanan peserta didik harus menjadi prioritas utama, kalau memang diperlukan, relokasi menjadi opsi penting yang harus dipikirkan bersama,” pungkasnya.