Trunojoyo Kembali Berdenyut, Wings Air Buka Pintu Udara Baru Surabaya-Sumenep

banner 728x90

Sumenep, mediapewarta.com – Trunojoyo Kembali Berdenyut, sebuah pesawat ATR 72-500 Wings Air mendarat mulus di Bandara Trunojoyo, Sumenep, menandai babak baru transportasi udara di Pulau Madura. Kehadiran penerbangan perdana rute Surabaya-Sumenep ini bukan sekadar jadwal baru, melainkan sebuah pintu harapan untuk memacu percepatan ekonomi dan pariwisata daerah.

Geliat pariwisata dan ekonomi Sumenep mendapat suntikan baru. Bandara Trunojoyo resmi menghelat penerbangan perdana Wings Air rute Surabaya-Sumenep, Jumat (10/10/2025), mengakhiri penantian panjang masyarakat akan konektivitas udara reguler yang menghubungkan Gerbang Timur Madura dengan kota metropolitan.
Geliat pariwisata dan ekonomi Sumenep mendapat suntikan baru. Bandara Trunojoyo resmi menghelat penerbangan perdana Wings Air rute Surabaya-Sumenep, Jumat (10/10/2025), mengakhiri penantian panjang masyarakat akan konektivitas udara reguler yang menghubungkan Gerbang Timur Madura dengan kota metropolitan.

Kepala UPBU Trunojoyo, Falatehan Hasudungan, dalam pernyataannya menyampaikan antusiasmenya. “Ini adalah hasil dari sinergi dan koordinasi panjang berbagai pemangku kepentingan. Keberlanjutan rute ini menjadi kunci. Kehadiran Wings Air secara signifikan memangkas waktu tempuh dan membuka akses yang lebih lebar bagi mobilitas masyarakat, pelaku usaha, dan wisatawan,” papar Falatehan.

Jadwal dan Aksesibilitas

Rute ini dijalankan dua kali seminggu setiap Senin dan Jumat. Berikut jadwal lengkapnya:

· Surabaya (SUB) → Sumenep (SUP): Berangkat pukul 12.00 WIB, tiba pukul 12.35 WIB.
· Sumenep (SUP) → Surabaya (SUB): Berangkat pukul 13.05 WIB, tiba pukul 13.40 WIB.

Yang patut dicatat, layanan ini berjalan secara komersial penuh tanpa subsidi. Tiket dibanderol mulai dari Rp 700.000 per penumpang, menawarkan alternatif transportasi yang cepat dan nyaman dibandingkan jalur darat dan laut.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata: Sebuah Harapan Baru

Kehadiran Wings Air dinilai sebagai katalisator penting. Falatehan optimis, konektivitas udara ini akan mendongkrak potensi wisata unggulan Sumenep yang selama ini mungkin masih kurang terekspos.

“Kami yakin ini akan menjadi game changer. Destinasi seperti Pantai Lombang dengan hutan cemaranya, Gili Iyang yang kaya oksigen, Gili Labak yang eksotis, serta berbagai situs wisata religi dan budaya, kini dapat diakses dengan lebih mudah. Ini pada akhirnya akan menggerakkan roda ekonomi lokal, dari usaha mikro, kuliner, hingga hotel,” tegasnya.

Dukungan juga datang penuh dari Pemerintah Kabupaten Sumenep. Keberadaan penerbangan reguler ini diharapkan tidak hanya memudahkan perjalanan wisatawan, tetapi juga memperlancar distribusi logistik dan komoditas lokal, serta menjadi nilai tambah dalam menarik investor.

Peningkatan Infrastruktur Bandara Trunojoyo

Penerbangan perdana ini sekaligus menjadi bukti kesiapan infrastruktur Bandara Trunojoyo. Bandara yang memiliki landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter ini telah melalui berbagai peningkatan fasilitas untuk melayani pesawat turboprop seperti ATR 72 secara optimal.

Dengan dibukanya rute Surabaya-Sumenep, Bandara Trunojoyo tidak hanya melayani perjalanan langsung. Rute ini juga berpotensi menjadi feeder yang strategis, menghubungkan Sumenep dengan jaringan penerbangan nasional dan internasional yang lebih luas melalui Bandara Juanda, Surabaya. Sebuah denyut nadi baru bagi Sumenep telah dimulai.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *